People Pleasure, Dampak Buruk Sifat dan Cara Mengatasinya

Sering mengutamakan kepentingan atau kebutuhan orang lain daripada kepentingan diri sendiri? jika iya, berati kami termasuk People Pleaser.

Seseorang yang termasuk People Pleaser seringkali merasa tidak enak hati atau tidak nyaman ketika menolak suatu hal dari orang lain. Orang seperti ini juga enggan untuk mengatakan tidak jika ada orang lain yang meminta tolong atau membutuhkan suatu hal.

Biasanya orang yang termasuk kedalam People Pleaser akan lebih mementingkan kebahagiaan orang lain daripada diri sendiri. Hal ini terjadi karena ada rasa takut didalam diri yang berfikir bahwa akan menyakiti orang lain. Jadi, perasaan takut dan merasa bersalah inilah yang tidak baik bagi kesehatan mental.

Apa yang menjadi penyebab seseorang menjadi People Pleaser?

Ilustrasi Seorang People Pleaser

Dikutip dari laman Healthline, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi takut dalam menolak seseorang. Salah satu penyebabnya adalah trauma masa lalu, hal ini dapat menjadikan seseorang takut dalam menolak ajakan atau permintaan orang lain. Perilaku yang selalu ingin menyenangkan orang lain ini muncul ketika seseorang pernah mendapatkan pelecehan seperti anak atau pasangan.

Jadi didalam fikirannya sudah tertanam bahwa lebih baik membantu orang lain daripada mementingkan diri sendiri agar lebih aman. Ada pula penyebab dari seseorang menjadi seperti itu karena trauma pada masa kecilnya. Hal ini dapat muncul ketika pada saat kecil tidak memiliki kerpercayaan diri yang cukup untuk menerima atau menolak suatu permintaan.

Cara mengatasinya

Meski terbilang sulit, nyatanya ada beberapa cara agar berhenti menjadi seorang People Pleaser seperti:

1. Menentukan batasan
Menjaga batasan merupakan suatu langkah yang amat penting dalam mengatasi perilaku yang lebih mementingkan kesenangan orang lain. Kedepannya, jangan terlalu ikut campur tangan atau mudah tergoda ketika seseorang meminta bantuan dan bantu la seadanya saja.

2. Ikhlas dan lakukan dengan sungguh-sungguh
Sebelum membantu orang lain, tanyakan niat anda dahulu apakah memang ikhlas dan merasa senang atau merasa jengkel atau kesal. Jadi, pertimbangkan niat dan fikirkan dengan benar dahulu sebelum membantu orang lain demi menjaga kesehatan mental sendiri.