Beberapa Cara Menghadapi Dividend Trap

Dividen bukan jebakan. Suatu emiten membagikan dividen tidak karena berniat menjebak investornya. Kebanyakan perusahaan membagikan dividen berdasarkan laba bersih atau laba ditahan.

Namun secara alamiah, banyak investor yang hanya ingin menikmati dividennya saja dengan berpikir membeli saat cum date dan jual saat ex date adalah cara mendapatkan keuntungan besar dalam waktu sangat singkat.

Karena banyak yang berniat menjual saham saat ex date membuat harga sahamnya jatuh hingga ARB. Investor yang berniat mengambil keuntungan instan dari dividen merasa “terjebak” sehingga mengangap saham pembagi dividen adalah “dividend trap”.

Berikut cara agar kita terhindar dari “dividend trap”.

1. Gunakan dividend yield sebagai indikator valuasi

Cara terbaik untuk terhindar dari kerugian akibat dividen adalah dengan mengubah cara pandang kita terhadap dividen.

Gunakan dividen sebagai indikator valuasi. Bukan sebagai return.

Saya mencari saham pembagi dividen bukan karena mengincar dividennya. Melainkan saya menggunakan dividen untuk menentukan suatu saham mahal atau murah.

2. Pastikan kinerja dan dividennya berkelanjutan

Untuk itulah saya selalu berusaha mencari data historis kinerja perusahaan dengan rentang waktu sepanjang mungkin. Agar saya bisa menilai bagaimana kinerjanya di masa lalu. Meskipun tidak mencerminkan kinerja masa depan, setidaknya saya mendapatkan gambaran besar terhadap emiten tersebut.

Perusahaan pembagi dividen yang bagus adalah perusahaan yang kinerjanya stabil/bertumbuh serta Dividend Payout Ratio konsisten. Sehingga saya bisa melakukan estimasi dividen yang lebih baik.

3. Hindari beli saham antara pengumuman dividen dan cum date

Saran ini sepertinya hanya untuk kita yang tidak toleransi terhadap loss cukup besar pasca cum date. Hindari beli saham antara pengumuman dividen (biasanya saat RUPS) dan cum date. Biasanya harga sahamnya akan naik.

Saya pribadi tetap membelinya selama di harga tersebut masih undervalue. Meskipun keesokan harinya tanggal ex date. Namun saya hanya membeli sebanyak separuh dari alokasi dana saya untuk membeli emiten tersebut. Tujuannya agar ketika harga turun, saya bisa averaging down.

Dividen bukanlah suatu hal yang buruk dan harus dihindari investor. Dividen justru menjadi pertanda perusahaan dan manajemen memiliki kinerja bagus sehingga bisa menghasilkan uang yang banyak sehingga mampu membagikan dividen. Dividen juga menjadi pertanda manajemen benar-benar bekerja untuk pemegang sahamnya.