Neuromyelitis Optica (NMO) adalah penyakit autoimun yang memengaruhi sistem saraf pusat, khususnya mata dan sumsum tulang belakang. Meskipun tergolong sebagai gangguan langka, dampaknya pada kualitas hidup seseorang dapat sangat signifikan. NMO sering kali disebut sebagai penyakit Devic, mengacu pada nama dua dokter Prancis, Eugene Devic dan Fernand Gault, yang pertama kali mendeskripsikan kondisi ini pada awal abad ke-20.
### Gejala Neuromyelitis Optica:
1. **Neuritis Optika:**
– Gejala utama NMO adalah neuritis optika, yang melibatkan peradangan pada saraf optik. Ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau total pada satu atau kedua mata, nyeri mata, dan sensitivitas terhadap cahaya.
2. **Mielitis Transversal:**
– Serangan pada sumsum tulang belakang, yang disebut mielitis transversal, adalah ciri khas NMO. Ini dapat menyebabkan gangguan pergerakan, kelemahan otot, nyeri punggung, dan bahkan kehilangan fungsi sensorik pada bagian tubuh tertentu.
3. **Gangguan Kandung Kemih dan Usus:**
– Beberapa penderita NMO mengalami gangguan pada kandung kemih dan usus. Ini dapat melibatkan kesulitan berkemih, inkontinensia, atau masalah pencernaan.
4. **Kelemahan Otot:**
– Kelemahan otot seringkali terjadi, yang dapat memengaruhi kemampuan berjalan dan bergerak secara umum.
5. **Kelelahan yang Berat:**
– Kelelahan yang luar biasa sering kali menjadi gejala, yang tidak hanya bersifat fisik tetapi juga mental.
### Penyebab Neuromyelitis Optica:
NMO disebabkan oleh respons autoimun yang salah terhadap sel-sel di sistem saraf pusat, khususnya saraf optik dan sumsum tulang belakang. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak mielin, lapisan pelindung saraf.
### Pengobatan dan Manajemen Neuromyelitis Optica:
Pengobatan NMO bertujuan untuk mengurangi peradangan, mencegah serangan berulang, dan mengelola gejala. Penggunaan kortikosteroid dan imunosupresan seperti azathioprine atau rituximab dapat diresepkan untuk mengontrol respons kekebalan tubuh.
Manajemen NMO juga melibatkan dukungan simptomatik dan rehabilitasi. Terapi fisik, okupasi, dan bicara dapat membantu meningkatkan fungsi tubuh dan kesejahteraan pasien. Selain itu, pendekatan manajemen yang holistik, termasuk dukungan psikososial, adalah bagian penting dari perawatan.
Karena kompleksitas penyakit ini, penanganan NMO sering kali melibatkan tim perawatan multidisiplin yang terdiri dari dokter saraf, ahli mata, dan profesional kesehatan lainnya. Penting untuk mendeteksi dan mengobati NMO sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan saraf yang permanen dan meningkatkan kualitas hidup penderita.