Tisu basah sering digunakan untuk membersihkan kulit bayi, terutama saat mengganti popok atau membersihkan area tubuh lainnya. Namun, penting untuk menyadari bahwa penggunaan tisu basah tidak sesederhana yang terlihat. Berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diperhatikan saat menggunakan tisu basah pada kulit bayi:
1. Reaksi alergi: Tisu basah mengandung bahan kimia seperti pewangi, alkohol, dan bahan pengawet yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi yang sensitif. Beberapa bayi mungkin mengalami ruam, kemerahan, gatal, atau iritasi setelah menggunakan tisu basah. Jika Anda melihat tanda-tanda reaksi alergi, hentikan penggunaan tisu basah tersebut dan konsultasikan dengan dokter anak.
2. Dehidrasi kulit: Beberapa tisu basah mengandung alkohol yang dapat menghilangkan kelembapan alami dari kulit bayi. Penggunaan berlebihan atau terlalu sering tisu basah dengan alkohol dapat menyebabkan kulit bayi menjadi kering, pecah-pecah, dan mengalami dehidrasi. Penting untuk memilih tisu basah yang bebas alkohol atau yang mengandung bahan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit bayi.
3. Irritasi kulit: Tisu basah yang mengandung bahan kimia yang keras dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Bahan-bahan seperti pewangi, paraben, dan pewarna buatan dapat menyebabkan kulit bayi menjadi kemerahan, terasa terbakar, atau teriritasi. Pilihlah tisu basah yang bebas dari bahan kimia yang berpotensi menyebabkan iritasi kulit.
4. Gangguan keseimbangan pH kulit: Kulit bayi memiliki pH yang lebih tinggi daripada kulit orang dewasa. Penggunaan tisu basah yang tidak seimbang pH-nya dapat mengganggu keseimbangan pH alami kulit bayi dan menyebabkan iritasi. Pilihlah tisu basah yang dirancang khusus untuk kulit bayi dan memiliki pH yang seimbang.
5. Risiko infeksi: Jika tisu basah tidak disimpan atau digunakan dengan benar, dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur. Jika tisu basah terkontaminasi, penggunaannya dapat meningkatkan risiko infeksi kulit pada bayi. Pastikan untuk menyimpan tisu basah dalam wadah yang kedap udara dan mengganti tisu basah secara teratur.
6. Gangguan pengembangan bakteri baik: Kulit bayi memiliki lapisan pelindung yang disebut flora bakteri yang sehat. Penggunaan tisu basah yang mengandung bahan kimia yang keras atau antibakteri dapat mengganggu perkembangan bakteri baik ini dan meningkatkan risiko infeksi. Lebih baik memilih tisu basah yang lembut dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri pada kulit bayi.