Sifilis tidak secara khusus memiliki tahap kambuhan seperti penyakit lainnya, tetapi kita dapat membahas tentang tahap tersier, di mana sifilis mencapai tahap lanjut dan menyebabkan kerusakan organ internal yang serius. Tahap ini terjadi setelah tahap laten dan bisa terjadi beberapa tahun setelah infeksi awal. Sifilis pada tahap tersier dapat menunjukkan gejala dan komplikasi yang parah pada wanita.
1. Kerusakan Jantung: Salah satu komplikasi serius pada tahap tersier sifilis adalah kerusakan pada jantung. Infeksi dapat merusak katup jantung, dinding arteri, dan bagian-bagian lainnya, yang dapat menyebabkan kondisi yang serius dan mengancam nyawa.
2. Gangguan Sistem Saraf: Sifilis pada tahap lanjut dapat mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan gejala seperti kehilangan koordinasi, gangguan penglihatan, dan gangguan bicara. Pada beberapa kasus, hal ini dapat berkembang menjadi neurosifilis, yang merusak sistem saraf pusat dan memerlukan penanganan medis yang serius.
3. Lesi di Kulit dan Tulang: Wanita dengan sifilis pada tahap tersier juga dapat mengalami lesi pada kulit dan tulang. Lesi ini dapat berbentuk benjolan atau ulkus yang parah, dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh.
4. Komplikasi pada Otak: Sifilis pada tahap lanjut dapat menyebabkan komplikasi serius pada otak. Meningitis sifilis, misalnya, dapat terjadi, yang dapat menyebabkan sakit kepala parah, demam, dan kaku kuduk.
5. Komplikasi pada Mata: Sifilis juga dapat memengaruhi mata pada tahap lanjut, menyebabkan kerusakan pada retina dan saraf optik. Hal ini dapat menyebabkan masalah penglihatan hingga kebutaan.
6. Masalah Kardiovaskular: Sifilis pada tahap tersier dapat merusak sistem kardiovaskular, menyebabkan aneurisma atau penyempitan arteri, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.
7. Deformitas dan Lesi di Tubuh: Pada tahap lanjut, sifilis dapat menyebabkan deformitas pada tulang dan sendi, serta lesi yang parah di berbagai bagian tubuh.
Penting untuk dicatat bahwa tahap tersier sifilis dapat dicegah dengan pengobatan yang tepat pada tahap awal infeksi. Pengobatan antibiotik, seperti penisilin, biasanya sangat efektif dalam mengatasi sifilis. Oleh karena itu, diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah perkembangan sifilis ke tahap lanjut yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
Sifilis dapat memengaruhi organ tubuh yang beragam dan memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan secara keseluruhan. Kesadaran tentang gejala-gejala sifilis pada tahap apa pun, termasuk tahap lanjut, dan pencarian bantuan medis segera adalah langkah-langkah penting untuk pencegahan dan pengelolaan penyakit ini pada wanita.