Penyakit radang usus (IBD) seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa sering kali memerlukan penggunaan obat-obatan untuk mengendalikan peradangan dan gejala. Beberapa dari obat-obatan ini bisa memiliki dampak pada kesuburan dan proses kehamilan. Penting untuk memahami pengaruh potensial obat-obatan IBD terhadap kesuburan dan mendiskusikan rencana pengelolaan dengan dokter, terutama jika Anda merencanakan kehamilan atau sudah hamil. Berikut adalah beberapa obat yang umumnya digunakan dalam pengelolaan IBD dan potensi dampaknya pada kesuburan dan kehamilan:
1. Kortikosteroid (Misalnya, Prednison):
- Dampak pada Kesuburan: Penggunaan jangka panjang kortikosteroid dapat mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi pada wanita, mempengaruhi kesuburan.
- Dampak pada Kehamilan: Kortikosteroid biasanya dianggap relatif aman selama kehamilan, terutama jika dibutuhkan untuk mengendalikan peradangan. Namun, dosis harus dijaga sekecil mungkin, dan keputusan terkait penggunaan harus dibuat setelah konsultasi dengan dokter.
2. Imunosupresan (Misalnya, Azathioprine, 6-MP):
- Dampak pada Kesuburan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa imunosupresan dapat mempengaruhi jumlah sperma pada pria, meskipun masih ada kontroversi dalam literatur medis mengenai dampaknya secara langsung pada kesuburan wanita.
- Dampak pada Kehamilan: Imunosupresan mungkin perlu disesuaikan sebelum kehamilan atau selama kehamilan, tergantung pada jenis obat dan keadaan kesehatan.
3. Biologis (Misalnya, Infliximab, Adalimumab):
- Dampak pada Kesuburan: Data mengenai pengaruh biologis terhadap kesuburan masih terbatas. Beberapa studi menunjukkan bahwa perawatan dengan biologis tidak berpengaruh secara signifikan pada kesuburan pria dan wanita.
- Dampak pada Kehamilan: Penggunaan biologis selama kehamilan dapat dianggap relatif aman dalam beberapa kasus, tetapi keputusan harus dibuat berdasarkan manfaat dan risiko yang diindikasikan oleh dokter.
4. Sulfasalazine dan Mesalazine:
- Dampak pada Kesuburan: Sulfasalazine dapat mengurangi kualitas sperma pada pria, tetapi mesalazine memiliki dampak yang lebih rendah pada kesuburan.
- Dampak pada Kehamilan: Mesalazine umumnya dianggap lebih aman selama kehamilan daripada sulfasalazine. Dokter dapat menilai manfaat dan risiko menggunakan obat ini selama kehamilan.
5. Methotrexate:
- Dampak pada Kesuburan: Methotrexate dapat menyebabkan ketidaksuburan dan harus dihindari selama kehamilan karena dapat menyebabkan cacat lahir.
- Dampak pada Kehamilan: Penggunaan methotrexate selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan janin, dan wanita harus menghindari kehamilan selama beberapa bulan setelah menghentikan obat ini.
6. Cyclosporine:
- Dampak pada Kesuburan: Penggunaan jangka panjang cyclosporine dapat berkontribusi pada ketidaksuburan.
- Dampak pada Kehamilan: Penggunaan cyclosporine selama kehamilan harus diawasi secara ketat karena dapat menyebabkan komplikasi.
7. Corticosteroid Topikal:
- Dampak pada Kesuburan dan Kehamilan: Corticosteroid topikal dalam bentuk supositoria atau krim umumnya dianggap lebih aman karena jumlah obat yang diserap ke dalam aliran darah lebih rendah.
Penting untuk dicatat bahwa dampak obat-obatan pada kesuburan dan kehamilan dapat bervariasi antar individu dan tergantung pada faktor-faktor seperti dosis, durasi penggunaan, dan karakteristik kesehatan pasien. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gastroenterologi untuk mendiskusikan rencana pengelolaan penyakit radang usus yang tepat, terutama jika Anda merencanakan kehamilan atau sudah hamil. Tim kesehatan Anda dapat memberikan informasi dan saran yang spesifik sesuai dengan kondisi Anda.